Metode menanamkan belajar nilai yang efektif pada siswa sekolah dasar

Metode menanamkan belajar nilai yang efektif pada siswa Sekolah Dasar


Hai reader My Daily ways Knowledge and experience 🌷Menurut pengalaman mimin tentang bagaimana menanamkan belajar nilai yang efektif pada siswa Sekolah Dasar yaitu yang pertama kita harus mengetahui apa itu nilai. Nilai berbeda dengan sikap, Nilai itu bersifat umum, mempengaruhi perilaku seseorang terhadap objek dan terhadap orang. jadi nilai merupakan ukuran bagi seseorang dan cita-citanya, tujuan hidupnya, aspirasi yang dinyatakan, sikap yang tampak, perasaannya yang di utarakan serta perbedaan yang dilakukannya.
Perlu diperhatikan bahwa pendidikan nilai harus ada kesesuainnya dengan kehidupan di luar kelas. Kemudian, perlu diingat pula bahwa dalam pembelajaran pendidikan nilai guru harus kreatif. Oleh karena itu, penyampaiannya tidak selalu harus mengacu kepada isi kurikulum yang tidak tertera dalam rancangan formal, misalnya dari pengalaman , dalam kehidupan sehari-hari.

Satu contoh metode yang dapat digunakan oleh para pendidik adalah dengan bermain. Bermain dapat mempengaruhi dalam menanamkan nilai pada anak, karena dalam bermain terdapat aturan, disiplin, kemandirian, kerjasama dengan kelompok, tanggung jawab serta pengenalan tentang norma yang harus diikuti oleh anak-anak. Dengan bermain, anak akan belajar mengenal aturan, disiplin, tanggung jawab, dan kemandirian serta belajar menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Serta perlu adanya dukungan dari para guru dalam lingkungan sekolah terutama tentang tidak membandingkan hasil karya diantara mereka, menghargai hasil karya anak berarti menghargai diri mereka. Pada dasarnya anak-anak tidak mau jika selalu dibandingkan dengan orang lain, karena anak merasa bahwa dirinya tidak bisa berbuat sesuai yang diharapkan ataupun diinginkan oleh orang tuanya, sehingga anak menjadi tidak percaya diri dan pada akhirnya akan putus asa tidak mau berusaha lagi, menerima anak pada tingkat perkembangan saat ini, dengan memahami kelebihan dan keterbatasan kemampuan anak. Berusaha memberikan kegiatan-kegiatan yang menantang, sehingga anak dapat mengambil keputusan sendiri jika mengalami kesulitan, jika anak membuat kesalahan-kesalahan, jangan memarahi dan menunjukkan kekecewaan, tetapi doronglah anak untuk mencoba sehingga memperoleh pengalaman keberhasilan. Anak dapat belajar dari kesalahan yang mereka lakukan.

Ada juga beberapa cara lain menanamkan belajar nilai pada siswa sekolah dasar yaitu :
1. Guru berusaha membentuk nilai kepribadian yang baik melalui mata pelajaran pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan yang diajarkan di sekolah. Melalui kedua mata pelajaran itu di harapkan bisa menanamkan nilai-nilai pada siswa yang akan membentuk kepribadian yang baik.

2. Guru memberikan kegiatan ektrakulikuler. Misalnya pada kegiatan Pramuka, pada kegiatan ektrakulikuler siswa diajarkan cara baris berbaris, menyimpul tali temali, membuat tandu, mendirikan tenda dll. Melalui kegiatan tersebut siswa dapat mengembangkan nilai seperti bertanggung jawab, disiplin, kepemimpinan, bergaul yang baik, dan saling menyanyagi, dapat juga mengembangkan potensi dan prestasi siswa.

3. Pembiasaan seperti sebelum memulai pelajaran harus membaca doa begitu pula pada saat jam pulang, memberikan contoh kepada siswa hadir lebih dulu pada saat pembelajaran, Guru membiasakan menuturkan kata-kata yang baik dan sopan pada saat menyapa siswa ataupun pada saat proses belajar mengajar. memberikan tata cara atau etika yang baik pada saat melakukan diskusi dalam kelas, sekolah membuat kantin kejujuran sehingga siswa dilatih untuk jujur dalam berbuat dll.

4. Berusaha mengerti anak-anak dengan mendengarkan apa yang mereka katakan
dan menjawab pertanyaan dengan bijaksana. Jangan menjawab pertanyaan anak
dengan jawaban yang sulit diterima oleh anak ataupun dengan jawaban yang
salah.

5. Tidak membandingkan hasil karya diantara mereka, menghargai hasil karya anak
berarti menghargai diri mereka. Pada dasarnya anak-anak tidak mau jika selalu
dibandingkan dengan orang lain, karena anak merasa bahwa dirinya tidak bisa
berbuat sesuai yang diharapkan ataupun diinginkan oleh orang tuanya, sehingga
anak menjadi tidak percaya diri dan pada akhirnya akan putus asa tidak mau
berusaha lagi.

6. Menerima anak pada tingkat perkembangan saat ini, dengan memahami kelebihan dan keterbatasan kemampuan anak. Berusaha memberikan kegiatankegiatan yang menantang, sehingga anak dapat mengambil keputusan sendiri jika
mengalami kesulitan.

7.Jika anak membuat kesalahan-kesalahan, jangan memarahi dan menunjukkan
kekecewaan, tetapi doronglah anak untuk mencoba sehingga memperoleh
pengalaman keberhasilan. Anak dapat belajar dari kesalahan yang mereka
lakukan

SUMBER Referensi: BMP modul2/PDGK4106 hal.2.6-2.1

Sekian terimakasih ❤

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Perkenalan TUTON dan LMS di Universitas Terbuka

Cara mengintegrasikan muatan life skill (kecakapan hidup) di dalam pembelajaran di sekolah

Diskusi tuton sesi 3 UT MKDK4001 pengantar pendidikan