Langkah-langkah pelaksanaan program bimbingan konseling di SD beserta kegiatan pendukungnya.

Langkah-langkah pelaksanaan program bimbingan konseling  di SD beserta kegiatan pendukungnya.

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan program bimbingan konseling di SD yang bisa diterapkan.


Sebelum pelaksanaan program bimbingan di sekolah biasanya dilakukan beberapa tahapan Sebelum melaksanakan program. Berikut ini tahapan yang mungkin dapat diikuti untuk pelaksanaan program bimbingan di sekolah Anda.

A. Pengumpulan data siswa
Pengumpulan data siswa telah dilaksanakan pada setiap tahun ajaran baru dengan menggunakan berbagai instrumen pengumpul data. Pengumpulan data tersebut berkenaan dengan biografi siswa,kondisi tempat tinggal,keterbakatan dan keterbatasan siswa serta kondisi sosio ekonomi orang tua. Pengumpulan data ini biasanya disebut dengan daftar ulang. daftar ulang tersebut dilakukan baik oleh siswa yang baru masuk atas siswa baru maupun siswa lama sehingga manakala ada perubahan di data siswa akan atau setiap tahun akan kita perbarui sehingga tidak ada data yang salah.
Kegiatan ini memerlukan bantuan dari tenaga administrasi dan partisipasi aktif Dari orang tua siswa.

B. Layanan orientasi dan pemberian informasi
Layanan orientasi dan pemberian informasi diprioritaskan untuk siswa baru atau siswa kelas 1. Karena mereka belum mengerti apa-apa dengan sekolah yang akan ditempatinya belajar. Layanan ini diberikan untuk mereka agar mampu menyesuaikan diri dengan kondisi sekolah. Biasanya sebelum belajar siswa diajak oleh wali kelasnya untuk berkeliling mengenali lingkungan sekolahnya baik dari ruang kelas 1 sampai kelas 6 kantor perpustakaan WC Taman lapangan bola lapangan upacara dan lain-lain. 
Selain itu,untuk orientasi kelas tinggi yaitu 4,5 dan 6 juga diberikan oleh guru kelas. Orientasi tesebut mengenai terjadinya penambahan mata pelajaran dan waktu belajar. Namun disini juga tidak ada keterlibatan dari orangtua siswa atau wali murid.

C. Layanan penempatan dan penyaluran
1. Layanan penempatan dan penyaluran bagi kelas 1
Layanan ini diberikan oleh guru kelas mengingat anak kelas 1 memiliki kemampuan dasar yang beragam,ada yang sudah pandai calistung adapula yang belum. Oleh karena itu layanan yang diberikan adalah mengatur penempatan duduk siswa seperti anak yang belum menguasai kemampuan dasar(calistung) diminta duduk di bangku sebelah depan supaya mudah dibantu guru. Alternatif lain dimungkinkan anak yang telah menguasai kemampuan dasar duduk sebangku dengan siswa yang belum menguasai sehingga dapat berperan sebagai tutor sebaya. model penempatan dan penyaluran seperti ini juga telah diterapkan dalam kelas-kelas selanjutnya.

2. Layanan penempatan dalam kegiatan ekstrakurikuler
Karena di sekolah terdapat banyak jenis kegiatan ekstrakurikuler seperti olah raga kesenian,bahasa Inggris, komputer dan Pramuka maka guru SD diharapkan memiliki pemahaman tentang bakat dan kemampuan anak sehingga mampu menempatkan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang paling cocok dengan siswa.

3. Layanan penempatan dan penyaluran dalam kelas unggulan
Layanan ini biasanya diberikan kepada siswa yang memiliki kelebihan atau bakat di bidang tertentu sehingga bakat atau kelebihannya dapat tersalurkan dalam kelas khusus atau kelas unggulan sesuai bidang yang diminati.

D. Bimbingan pengembangan
Layanan bimbingan pengembangan ini memiliki cakupan dan urutan yang diarahkan untuk pengembangan kompetensi hidup siswa. layanan diberikan pada materi yang difokuskan pada perubahan aspek afektif (sikap perasaan dan kehendak siswa). aspek afektif ini disesuaikan dengan tujuan mata pelajaran tertentu seperti PPKN dan bahasa Indonesia.

E. Bimbingan responsif
Layanan responsif diberikan kepada siswa yang membutuhkan bantuan langsung. Biasanya layanan ini diberikan kepada siswa yang bermasalah baik bermasalah dari segi afektif,psikis maupun fisiknya. Apabila di sebuah sekolah tidak terdapat guru BK karena ini di sekolah SD maka yang membantu melaksanakan adalah guru kelas. guru kelas membantu siswa secara perorangan atau melalui kelompok kecil mengkaji masalah dan tujuan individual, berkonsultasi dengan orang tua, kepala sekolah dan mungkin pihak lain jika mungkin diperlukan untuk mengkoordinasikan kegiatan bimbingan melaksanakan dan Menindaklanjuti serta memonitor hasil kegiatan yang dicapai. Dan apabila dibutuhkan juga guru kelas dapat mengembangkan bantuan kelompok teman sebaya dalam rangka membantu siswa atau sekelompok siswa tertentu.

F. Bimbingan perencanaan Individual
Layanan bimbingan ini dilakukan dengan keterlibatan oleh banyak pihak seperti kepala sekolah,orang tua,siswa dan pihak lain untuk memudahkan dalam melaksanakan bimbingan Individual.

G. Kerjasama
Di sekolah layanan bimbingan dapat terlaksana berkat adanya kerjasama yang baik antara guru kelas dengan pihak-pihak yang terkait dari dalam maupun dari luar sekolah. kerjasama dilakukan secara internal dan eksternal yaitu (1). kerjasama dengan pihak di dalam sekolah antara lain dengan guru mata pelajaran agama dan olahraga, kesenian serta tenaga administrasi sekolah. (2).kerjasama dengan pihak luar sekolah antara lain dengan orang tua siswa,tokoh masyarakat,guru pembimbing, organisasi, pengusaha atau lembaga pemerintah dan organisasi kemasyarakatan yang relevan.


Untuk menunjang kelancaran pemberian layanan-layanan seperti yang telah dikemukakan di atas, perlu dilaksanakan berbagai kegiatan pendukung Dalam hal ini, terdapat lima jenis kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, yaitu

1)      Aplikasi Instrumentasi Data.

Aplikasi instrumentasi data adalah kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan lainnya, yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes, dengan tujuan untuk memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya dan memahami karakteristik lingkungannya.

2)      Himpunan Data.

Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.

3)      Kegiatan Khusus

a)      Konferensi Kasus

Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien.

b)      Kunjungan Rumah (Home Visit).

Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua atau keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien.

c)      Alih Tangan Kasus.

Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten.

Sekian terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Perkenalan TUTON dan LMS di Universitas Terbuka

Cara mengintegrasikan muatan life skill (kecakapan hidup) di dalam pembelajaran di sekolah

Diskusi tuton sesi 3 UT MKDK4001 pengantar pendidikan